Teladan Orang Tua Terhadap Pertumbuhan Iman Anak Remaja
Keywords:
Teladan Orang Tua, Pertumbuhan Iman, Anak Remaja
Abstract
Melalui teladan orang tua yang sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, akan membuat anak bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus. Orang tua yang memiliki teladan yang benar kepada anak-anaknya, akan mengubah sifat dan karakter anak yang menyenangkan hati Tuhan dan menyenangkan hati orang tuanya, karena sudah ditanamkan oleh orang tua, sikap teladan Yesus ditengah-tengah keluarga tersebut. Orang tua yang hidup di dalam kebenaran Tuhan dan mengajarkannya berulang-ulang kepada anak, akan membentuk pertumbuhan iman anak sebagai ciptaan Tuhan
References
Anita Lie & Sarah Prasasti M.Hum, 101 Cara Membina Kemandirian dan Tanggung Jawab Anak,(Jakarta: PT.Elex Media Komputindo, 2004), 80.
Barbara Coloroso, Membantu Anak Menghadapi Perceraian, Kematian, Sakit, Putus asa, Kesedihan,dan kehilangan, (Canada: Buah Hati, 2010), 215.
Dr.Sjarkawi, M.Pd, Pembentukan Kepribadian Anak, 102.
Dessy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru (Surabaya:Amelia surabaya,2003),297.
Eka Darmaputera, Iman: Menjawab Pertanyaan, Mempertanyakan Jawaban (Jakarta:BPK
Gunung Mulia, 2006), 122.
Fred N. & Howard B. Lee, Foundations of Behavioral Research (Forth Worth: Harcout College Publisher, 2000), 559.
Henry Brandt Ph.D. dan Kerry L.Skinner, Berbahagia Bersama anak-anak terkasih, 51.
Ir. Jarot Wijanarko, Mendidik Anak, (Jakarta: Suara pemulihan), 39.
James Dobson, Kendalikan Selagi Mmapu, 221.
John M.Drescher, Tujuh Kebutuhan Anak, 35.
James Dobson, Kendalikan Selagi Mampu, (Bandung, Yayasan Kalam Hidup, 2003), 62-63.
Robin Haryadi, Siapa Menjadi Guru Sekolah Minggu dan Guru Bina Iman, 66.
Riana Bagaskorowati, M.Si, Anak Berisiko (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), 122.
Ted Ward, Niilai Hidup Dimulai Dari Keluarga, 7.
Robin Haryadi, Siapa Menjadi Guru Sekolah Minggu dan Guru Bina Iman, (Jakarta:OBOR, 2013), 61.
Roberts Liardon, Belajar Berkata Tidak Tanpa Merasa Bersalah,(Jakarta: Immanuel, 2001), 21-22.
Sasmoko, Penelitian Eksplatori dan Konfirmatori (neuroresearch). (2011). 105.
Susie Wiriadinata, Orang Tua Idaman, (Bandung: Literatur Baptis,1999), 16.
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, 1032.
W.R.F.Browning, Kamus Alkitab, (Jakarta:Gunung Mulia, 2007),139.
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, 1173.
Barbara Coloroso, Membantu Anak Menghadapi Perceraian, Kematian, Sakit, Putus asa, Kesedihan,dan kehilangan, (Canada: Buah Hati, 2010), 215.
Dr.Sjarkawi, M.Pd, Pembentukan Kepribadian Anak, 102.
Dessy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru (Surabaya:Amelia surabaya,2003),297.
Eka Darmaputera, Iman: Menjawab Pertanyaan, Mempertanyakan Jawaban (Jakarta:BPK
Gunung Mulia, 2006), 122.
Fred N. & Howard B. Lee, Foundations of Behavioral Research (Forth Worth: Harcout College Publisher, 2000), 559.
Henry Brandt Ph.D. dan Kerry L.Skinner, Berbahagia Bersama anak-anak terkasih, 51.
Ir. Jarot Wijanarko, Mendidik Anak, (Jakarta: Suara pemulihan), 39.
James Dobson, Kendalikan Selagi Mmapu, 221.
John M.Drescher, Tujuh Kebutuhan Anak, 35.
James Dobson, Kendalikan Selagi Mampu, (Bandung, Yayasan Kalam Hidup, 2003), 62-63.
Robin Haryadi, Siapa Menjadi Guru Sekolah Minggu dan Guru Bina Iman, 66.
Riana Bagaskorowati, M.Si, Anak Berisiko (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), 122.
Ted Ward, Niilai Hidup Dimulai Dari Keluarga, 7.
Robin Haryadi, Siapa Menjadi Guru Sekolah Minggu dan Guru Bina Iman, (Jakarta:OBOR, 2013), 61.
Roberts Liardon, Belajar Berkata Tidak Tanpa Merasa Bersalah,(Jakarta: Immanuel, 2001), 21-22.
Sasmoko, Penelitian Eksplatori dan Konfirmatori (neuroresearch). (2011). 105.
Susie Wiriadinata, Orang Tua Idaman, (Bandung: Literatur Baptis,1999), 16.
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, 1032.
W.R.F.Browning, Kamus Alkitab, (Jakarta:Gunung Mulia, 2007),139.
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, 1173.
Published
2022-08-03
Section
Articles