Jurnal Teologi Pondok Daud
https://ejournal.sttpk-medan.ac.id/index.php/pondokdaud
<p>Jurnal Teologi Pondok Daud adalah <span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Media Komunikasi, Pengembangan Ilmu Teologi, dan Pelita Kebenaran, yang memberi pencerahan dan wawasan yang luas untuk memperlengkapi para pelayan dan pendidik secara holistik dalam tugas dan pelayanan.</span></span></p>Pelita Kebenaran Pressen-USJurnal Teologi Pondok Daud2442-8132Pendidikan Agama Kristen dan Teologi Sosial: Membangun Kesadaran Sosial dan Keadilan di Kalangan Siswa
https://ejournal.sttpk-medan.ac.id/index.php/pondokdaud/article/view/119
<p>Pendidikan agama Kristen yang mengintegrasikan prinsip teologi sosial memiliki dampak besar dalam membentuk karakter sosial siswa dan dampaknya terhadap komunitas. Penelitian ini mengkaji penerapan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, kepedulian sosial, tanggung jawab sosial, dan keterlibatan komunitas dalam kurikulum Pendidikan Agama Kristen. Keadilan, sebagai nilai inti, mencerminkan sifat Allah yang adil, mempengaruhi interaksi dan keputusan siswa. Kesetaraan dan kepedulian sosial mendorong siswa untuk menghargai martabat individu dan aktif dalam kegiatan pelayanan masyarakat. Tanggung jawab sosial menunjukkan panggilan umat Kristen untuk berkontribusi pada kesejahteraan bersama. Implementasi teologi sosial dalam kurikulum meliputi pengajaran tentang keadilan sosial dan pelayanan, mendorong siswa menjadi agen perubahan. Pendidikan ini mendorong penerapan nilai Kristen dalam kehidupan sehari-hari, sehingga membentuk individu yang taat secara spiritual dan berkomitmen menciptakan masyarakat yang lebih adil dan penuh kasih.</p>Putra Hendra SitompulThuanAldrian Eko Artoso Sunjaya
Copyright (c) 2025 Jurnal Teologi Pondok Daud
2025-03-012025-03-0181Pandangan Sebagai Murid Kristus Tentang Kain Kafan Turin
https://ejournal.sttpk-medan.ac.id/index.php/pondokdaud/article/view/128
<p>Penelitian tentang keaslian “Kain Kafan Turin” yang dipercayakan sebagai kain yang membungkus mayat Tuhan Yesus telah dilakukan dari sejak abad pertengahan sampai sekarang. Ada beberapa kesimpulan yang kontroversial dari penelitian-penelitian yang telah diadakan; sebagian menyatakan bahwa “kain kafan Turin” tersebut adalah asli dan sebagian memperdebatkan bahwa kain kafan tersebut adalah palsu, yang merupakan hasil gambar dari seorang seniman. Penelitian STURP (Shroud of Turin Research Project atau Proyek Penelitian Kain Kafan Turin) pada tahun 1978 menyimpulkan bahwa gambar pada “kain kafan Turin” adalah benar bentuk manusia asli yang didera dan disalibkan, serta bukan karya dari seorang seniman. Namun penemuan pada tahun 1988 dengan pengujian radiocarbon menyatakan bahwa kain tersebut dibuat sekitar tahun 1350, sedangkan kematian Kristus terjadi sekitar tahun 33 M sehingga menyimpulkan bahwa kain tersebut tidak ada hubungannya dengan Yesus. Dan ahli seni Italia Luciano Buso pada tahun 2011 mengungkapkan hasil penelitiannya bahwa “kain kafan Turin” tersebut adalah hasil karya seniman Giotto pada tahun 1315 karena ditemukan tanda tangan “Giotto 15” yang terselubung di kain tersebut. Penemuan Matteo Borrini, Ph.D. dari School of Natural Sciences and Psychology, Liverpool John Moores University, dan Luigi Garlaschelli dari Italian Committee for the Investigation of Claims of the Pseudosciences, yang melakukan pemeriksaan pada bulan Juli 2018 terhadap kain kafan tersebut pada bercak darah dan polanya menyatakan bahwa bentuk noda darah pada kain kafan Turin dinilai tidak konsisten dan diragukan otentisitasnya.</p> <p> </p> <p>Menghadapi isu perdebatan “kain kafan Turin” tersebut, maka sebagai seorang murid Kristus yang sejati, kita perlu mengambil sikap yang benar. Apakah “kain kafan Turin” itu asli atau tidak seharusnya tidak menjadi alasan yang menggoyahkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan Yesus Kristus; melainkan dapat dipandang sebagai sesuatu yang memberikan gambaran tentang penderitaan Yesus sebelum dan pada saat penyaliban serta betapa besar pengorbanan dan kasih-Nya bagi semua orang. Adalah lebih baik kita merenungkan tentang karya penebusan Yesus yang telah menderita dan mati di kayu salib, dikubur, dan pada hari ketiga dibangkitkan kembali dari antara orang mati, naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa, menjadi Pembela bagi kita dan akan datang kembali untuk kedua kalinya untuk menjemput setiap orang-orang yang percaya. Dan biarlah kita menjadi murid-murid Kristus yang percaya bukan karena melihat, melainkan karena iman.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Kain Kafan Turin, Tuhan Yesus, Kayu Salib, Kubur Yesus</p>JantyMuliaty
Copyright (c) 2025 Jurnal Teologi Pondok Daud
2025-03-012025-03-0181Doa, Pujian, dan Penyembahan sebagai Sarana Pemulihan Rohani
https://ejournal.sttpk-medan.ac.id/index.php/pondokdaud/article/view/125
<p>Penelitian ini membahas peran sentral doa, pujian, dan penyembahan dalam proses pemulihan rohani dalam konteks teologi Kristen. Doa, sebagai komunikasi langsung dengan Tuhan, berfungsi sebagai sarana untuk mengungkapkan kebutuhan, pengakuan dosa, dan syukur, yang mendekatkan orang percaya kepada Tuhan dan membuka diri terhadap bimbingan Ilahi. Pujian mengarahkan perhatian pada kebesaran dan kebaikan Tuhan, menciptakan hati yang bersyukur dan memperkuat iman, sementara penyembahan membawa orang percaya ke dalam pengabdian total kepada Tuhan, menciptakan landasan bagi kehidupan yang penuh integritas. Sinergi antara doa, pujian, dan penyembahan menciptakan proses pemulihan rohani yang holistik, mengarahkan pada pembaruan pribadi, transformasi karakter, dan kedewasaan iman yang berkelanjutan. Implikasi teologis dari penguatan hubungan dengan Tuhan melalui ketiga elemen ini meliputi pemahaman identitas dalam Kristus, kekuatan menghadapi tantangan hidup, dan peningkatan kedewasaan rohani. Artikel ini menegaskan bahwa doa, pujian, dan penyembahan bukan hanya ritus keagamaan, tetapi alat yang efektif untuk transformasi spiritual yang mendalam dalam kehidupan Kristen.</p>Ferry Yoshua GintingEvelyn Sianturi
Copyright (c) 2025 Jurnal Teologi Pondok Daud
2025-03-012025-03-0181Peran Doa dalam Pembentukan Spiritualitas Kristen: Sebuah Kajian Teologis
https://ejournal.sttpk-medan.ac.id/index.php/pondokdaud/article/view/120
<p>Doa adalah elemen penting dalam spiritualitas Kristen, berfungsi sebagai komunikasi langsung antara manusia dan Allah. Penelitian ini mengeksplorasi peran doa melalui Alkitab, ajaran para Bapa Gereja, dan teologi modern. Doa dalam Alkitab, seperti yang dilakukan oleh Abraham, Musa, dan Yesus, mencerminkan pengakuan dosa, pujian, dan penyerahan diri. Para Bapa Gereja menekankan doa sebagai cara memperdalam hubungan dengan Tuhan dan disiplin spiritual. Teolog kontemporer, seperti Karl Barth, melihat doa sebagai dialog dengan Tuhan dan sumber kekuatan. Di era digital, teknologi mendukung praktik doa, memperkuat solidaritas. Kesimpulannya, doa bukan hanya ritual, tetapi juga alat transformasi diri, penguatan karakter, dan kepekaan sosial dalam spiritualitas Kristen.</p>Suardin GaurifaStefanusYan J. B. Parrangan
Copyright (c) 2025 Jurnal Teologi Pondok Daud
2025-03-012025-03-018118Teologi Injili dan Pendidikan Agama Kristen: Menilai Efektivitas Pendekatan Evangelikal dalam Pembelajaran
https://ejournal.sttpk-medan.ac.id/index.php/pondokdaud/article/view/126
<p>Pembahasan ini mengeksplorasi prinsip teologi Injili dalam Pendidikan Agama Kristen dengan fokus pada otoritas Alkitab, pengalaman pribadi dengan Kristus, dan mandat penginjilan. Pendekatan evangelikal bertujuan membentuk karakter Kristiani yang kokoh dan menjadikan siswa saksi Kristus yang efektif. Keunggulannya terletak pada keseimbangan antara pemahaman teologis dan praktik iman, sementara tantangannya meliputi inklusivitas dan keragaman sosial. Strategi untuk meningkatkan efektivitas termasuk mengembangkan kurikulum fleksibel, kontekstualisasi ajaran Injil, dan evaluasi komprehensif. Pendekatan ini memiliki potensi membentuk individu yang menghidupi ajaran Kristus dan berkontribusi sebagai agen perubahan dalam masyarakat.</p>Mindo Judica PangaribuanAnton Samsi PurbaSintaria Purba
Copyright (c) 2025 Jurnal Teologi Pondok Daud
2025-03-012025-03-0181Transformasi Melalui Pujian dan Penyembahan: Implikasi Teologis bagi Kehidupan Kristen
https://ejournal.sttpk-medan.ac.id/index.php/pondokdaud/article/view/122
<p>Pujian dan penyembahan adalah aspek penting dalam kehidupan iman Kristen yang memberikan dampak transformasi pada tingkat pribadi dan komunitas. Artikel ini membahas implikasi teologis dari pujian dan penyembahan, menekankan peran keduanya dalam transformasi spiritual. Pujian, yang meliputi ungkapan syukur kepada Tuhan, dan penyembahan, yang mencakup penyerahan diri dan integritas, tidak hanya mengubah sikap individu tetapi juga memperkuat persatuan dalam komunitas gereja. Pujian dan penyembahan memungkinkan kedekatan dengan Tuhan dan pembaharuan spiritual, seperti yang dinyatakan dalam 2 Korintus 3:18. Di tingkat komunitas, kedua praktik ini memperkuat ikatan antarjemaat, tercermin dalam kisah Gereja mula-mula. Selain itu, pujian dan penyembahan memberikan dampak sosial yang penting, mendorong tindakan kasih dan keadilan. Artikel ini menekankan pentingnya keseimbangan dalam praktik pujian dan penyembahan, sehingga keduanya terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari dan mendukung pengembangan disiplin spiritual. Pujian dan penyembahan adalah kekuatan transformatif yang berkontribusi pada pembentukan komunitas iman dan masyarakat yang lebih adil dan penuh kasih.</p>Parulian SiagianLeonardo J. Berutu
Copyright (c) 2025 Jurnal Teologi Pondok Daud
2025-03-012025-03-0181