INTEGRITAS PEMIMPIN GEREJA DALAM PERTUMBUHAN IMAN

  • John Maikel P. Siregar STT Binneka Pematang Siantar
Keywords: Integritas, pertumbuhan iman

Abstract

Kepercayaan adalah salah satu motivasi terbesar dalam kehidupan manusia maupun dalam organisasi. Bila kepercayaan tinggi, maka komunikasi mudah, cepat dan efektif. Bila kepercayaan rendah, maka akan terjadi manipulasi, permainan “politik”, dan usaha-usaha menutupi sesuatu. Oleh karena itu komunikasi menjadi sulit bahkan mendekati mustahil. Ketika orang saling memercayai, mereka dapat bekerjasama dengan sangat efektif. Seseorang memilih untuk bekerja sama dengan mitra yang dapat dipercaya, jujur, dan bermoral tinggi.

Ada kehidupan yang saleh, membenci dosa, mematikan perbuatan daging, ketukusan, kerendahatian, kesaksian yang jujur, doa yang sesuai kehendak Tuhan, kasih, pengorbanan sejati, pemakaian uang yang transparan dan sebagainya.

Pemimpin yang baik dan benar selalu melibatkan konsep integritas pribadi. Hal ini yang menjadi salah satu persyaratan bagi kepemimpinan dihampir semua bidang organisasi, baik organisasi sekuler maupun organisasi kerohanian. Ciri penting kepemimpinan efektif hampir selalu menempatkan integritas di puncak tertinggi. Pernyataan ini benar karena sebanyak 93% manusia menginginkan dan mengharapkan pemimpin memiliki integritas pribadi (hidup benar, terpercaya, konsisten, jujur).

References

Alan Spooner, A Dictionary of Synonyms and Antonyms, New York: Oxford University, 1999

Charles E. Hendry dan Murray G. Ross, New Understandings of Leadership, Ne York: Association, 1957

Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru 2, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997

K. Prent (et.al), Kamus Latin-Indonesia, Jogyakarta:Pertjetakan Offset Kanisius, 1969
W.J.S. Poerwadarminta,

Robert L. Peterson, Kepemimpinan Agape, Yogyakarta: ANDI, 1991

Yakob Tomatala, Kepemimpinan yang Demokratis, Jakarta: YT Leadership
Published
2022-07-08