PENGARUH PUJIAN PENYEMBAHAN TERHADAP PERUBAHAN KARAKTER JEMAAT DAN PERTUMBUHAN GEREJA

Kerukunan Antar Umat Beragama

  • RinaldiSyahPutra Naldi Mahasiswa
Keywords: Pujian Penyembahan, Karakter Jemaat, Pertubuhan Gereja.

Abstract

Pujian Penyembahan erat kaitannya dengan praktik kehidupan sehari-hari. Ketika kita menyembah, seluruh keberadaan roh, hati dan pikiran kita, kita persembahkan untuk Tuhan Yesus di dalam kebenaran-Nya, baik itu di dalam ibadah maupun di dalam kehidupan kita sehari-hari.Allah menginginkan kita menyembah dalam roh dan kebenaran. Dalam pujian dan penyembahan, perubahan gaya hidup dan karakter seseorang akan semakin nyata mengarah kepada karakter Kristus. Pujian penyembahan memiliki kuasa bukan saja mengubah tingkah laku seseorang namun juga membawa seseorang kepada pertobatan. Pujian penyembahan memiliki kuasa menarik jiwa jiwa datang kepada Kristus.Pujian penyembahan dan penginjilan merupakan suatu kesatuan, melalui pujian dan penyembahan umat Tuhan sedang menceritakan keagungan Allah, ke- Maha Kuasaan Allah serta perbuatan-perbuatan-Nya yang besar sehingga pertumbuhan gereja semakin meningkat baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

References

A.l. & Joyce Gill, “Pujian dan Penyembahan; Menjadi penyembah-penyembah Tuhan”, (Jakarta: Indonesia Praise and Worshipe),102.
Bob Sorge, “Mengungkap Segi-segi Pujian & Penyembahan”, (Yogyakarta: Yayasan Andi Yogyakarta, 1991) 1.
Boa, Kenneth, Sid Buzzell & Bill Perkins, “Handbook To Leadership”, terjemahan, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih,2013), 18.
Conner, Kevin J, “A Practical Guide To Christian Belief”, (terjemahan, Malang: Gandum Mas, 2004), 33.
Djohan E. Handoyo, “Praise and Worship”, (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2007), 50.
D. James Kennedy, “Ledakan Penginjilan” (Jakarta: E.E. Internasional III dan IFTK Jaffray Jakarta, n.d), 8.
Ezra, Yakoep, “Succes Througgh Character”, (Yogyakarta: Andi, 2006), 13-14.
Enns, Paul,”The Moody Handbook of Theology”, jilid 2. Terjemahan, (Malang: Literatur SAAT, 2004), 229-241.
Fred N. & Howard B. Lee, Foundations of Behavioral Research (Forth Worth: Harcout College Publisher, 2000), 559.
George W.Peters, “Theologia Pertumbuhan Gereja”, (Jakarta: Panitia SPG, 1989), 38-39.
I Ketut Enoh, “Prinsip-prinsip Pertumbuhan Gereja Dalam Kisah Para Rasul”, (Ujung Pandang: Tesis Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, 1991), 61.
John MacArthur, “Prioritas Utama dalam Penyembahan” (Bandung: Kalam Hidup, 2001), 151.
Mac Arthur Jr. John, “Prioritas Utama dalam Penyembahan”, (Bandung: Kalam Hidup, 2001), 29.
Nana Sudjana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah; Makalah-Skripsi-Tesis-Desrtasi, (Bandung: Sinar Baru, 1988), 71.
Peter Wagner, “Pertumbuhan Gereja Dan Peranan Roh Kudus”, (Malang: Gandum Mas, 1996), 27.
Russell F. Metcalfe, Jr., “Worship In The Beauty of Holiness”, (Kansas City, Mo.: Beacon Hill Press, 1963) 59.
Rick Warren, “Pertumbuhan Gereja Masa Kini: Gereja yang mempunyai Visi-Tujuan”, (Malang:Gandum Mas, 2000), 57.
Redman, Matt, “Menyembah dalam Roh dan Kebenaran”, (Yogyakarta: Andi Offset, 2005), 115.
Setiawan. Obaja T, “Mengobarkan Api Penyembahan: Menjadikan Penyembahan sebagai Gaya Hidup”, (Yogyakarta: ANDI Offset, 2012), 57.
Sularso Sopater, “Pertumbuhan Gereja Secara Alkitabiah dan Teologi” dalam Buku Karya ilmiah Seminar Pertumbuhan Gereja 1989 (Jakarta: Panitia SPG, 1989),31.
Tom Inglis, “The Worshiping You”, (Yogyakarta: Andi Offset, 2010), 84.
Published
2022-07-08