Formulasi Teologi Integratif sebagai Fondasi Konseptual bagi Pendidikan Kristen dalam Menjawab Tantangan Zaman

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk merumuskan formulasi teologi integratif sebagai fondasi konseptual bagi pendidikan Kristen dalam menjawab tantangan zaman. Fokus kajian diarahkan pada bagaimana teologi dapat diintegrasikan secara komprehensif ke dalam ranah pendidikan sehingga mampu memberi kontribusi nyata dalam pembentukan iman, karakter, dan respons kritis terhadap dinamika sosial, budaya, serta perkembangan digital yang dihadapi generasi masa kini. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif-deskriptif dengan analisis literatur teologis dan pendidikan, serta refleksi hermeneutis terhadap teks Kitab Suci. Pendekatan ini dipilih untuk mengkaji secara mendalam keterkaitan antara dimensi biblis, historis, filosofis, dan praksis dalam pendidikan Kristen. Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan fondasi konseptual yang jelas bagi pendidikan Kristen agar tetap relevan, kontekstual, dan berakar kuat pada otoritas firman Tuhan. Dengan demikian, pendidikan Kristen diharapkan mampu menjadi wadah transformasi yang bukan hanya menekankan aspek kognitif, tetapi juga membentuk karakter dan spiritualitas yang tahan terhadap pengaruh sekularisasi maupun relativisme. Hasil kajian menunjukkan bahwa formulasi teologi integratif mampu menghubungkan iman Kristen dengan kebutuhan nyata pendidikan modern. Teologi integratif tidak hanya berfungsi sebagai doktrin normatif, melainkan juga sebagai kerangka konseptual yang menyatukan kebenaran Alkitab dengan praktik pengajaran yang relevan. Hal ini membuka jalan bagi pengembangan kurikulum yang kontekstual, strategi pembelajaran yang kreatif, serta pendekatan pendidikan yang lebih aplikatif dalam menjawab tantangan global. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa formulasi teologi integratif dapat menjadi dasar yang kokoh bagi pendidikan Kristen untuk menghadirkan sintesis konseptual antara iman dan ilmu, serta antara firman Tuhan dan konteks zaman. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menurunkan konsep ini ke dalam model pembelajaran praktis yang sesuai dengan kebutuhan gereja dan lembaga pendidikan Kristen di tingkat lokal.