Makna Pujian dalam Liturgi Gereja: Pendekatan Teologis dan Historis

  • Yan Yenny Boy Parrangan STT Pelita Kebenaran
  • Aldrian Eko Artoso Sunjaya STT Pelita Kebenaran
  • Indra Iyus Parlaungan Sihole S STT Pelita Kebenaran
Keywords: Liturgi, Pujian, Gereja

Abstract

Penelitian ini membahas makna pujian dalam liturgi gereja dari sudut pandang teologis dan historis, menggarisbawahi bahwa pujian adalah elemen kunci dalam ibadah gereja yang telah mengalami banyak perubahan. Pada masa awal gereja Kristen, pujian terpengaruh oleh tradisi Yahudi, menggunakan elemen seperti Mazmur dan struktur doa. Pada abad ke-2 dan ke-3, liturgi berkembang, termasuk perjamuan kudus dan doa syukur, dengan kontribusi para Bapa Gereja yang memberikan panduan teologis. Selama abad pertengahan, pujian menjadi lebih terstruktur melalui musik Gregorian. Reformasi Protestan membawa pergeseran dengan penekanan pada bahasa sehari-hari dan partisipasi jemaat dalam bernyanyi. Di era modern, musik kontemporer dan elemen multimedia diadopsi untuk menciptakan pengalaman ibadah yang dinamis. Secara teologis, pujian mencerminkan pengakuan iman, membangun komunitas, dan memperkuat hubungan spiritual antara jemaat dan Tuhan. Penelitian ini menegaskan bahwa pujian tetap relevan dan bermakna dalam konteks budaya dan spiritual masa kini.

References

Deane, Celia. Teologi dan Ekologi. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006
Johannes, Nathalia Yohana. Iman yang Amin. Makassar: CV. Tohar Media, 2024
Martasudjita, Emanuel. Pengantar untuk Studi dan Praktis Liturgi. Yogyakarta: Kanisius, 2011
Paramitha, Wendy. Liturgika. Tasikmalaya: PRCI, 2022
Ruth, Lester. Flow: Ibadah yang mengalir. Surabaya: Abingdon Press, 2020
Samuel, Wilfred J. Kristen Kharismatik. Jakarata: BPK Gunung Mulia, 2007
Published
2024-09-26