Mendengar Musik Sebagai Stimulus Terhadap Kecerdasan Emosional Remaja

  • CANA MARIA TARIGAN Sekolah Tinggi Teologi Pelita Kebenaran
Keywords: Mendengar Musik, Sebagai Stimulus, Kecerdasan Emosional Remaja.

Abstract

Musik diakui mempunyai kekuatan untuk mengantar dan menggugah emosi, baik dituangkan melalui penjiwaan terhadap alur cerita, musik, dan watak tokoh yang diperankan maupun sebagai sarana untuk mengekspresikan diri. Oleh sebab itu, musik tidak dapat dipisahkan dari emosi.

 

Kecerdasan emosional miliki peran yang sangat penting untuk kehidupan karena itu perlu adanya stimulus yang tepat, salah satunya dengan mendengarkan  musik, dimana  musik adalah  unsur yang  paling dekat dengan kehidupan manusia.[1]  Kecerdasan emosi juga mampu memotivasi diri sehingga ketika kita mengalami suatu kesulitan dengan memiliki kecerdasan emosi yang baik kita dapat memotivasi diri sendiri, mengatur nurani dan empati seseorang. Jadi orang  yang  cerdas  secara emosi bukan hanya memiliki emosi atau perasaan-perasaan, tetapi juga memahami apa artinya

 

[1]Goleman, “Kecerdasan Emosional:mengapa EI lebih penting daripada IQ” (PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta, 2009), 108.

Musik diakui mempunyai kekuatan untuk mengantar dan menggugah emosi, baik dituangkan melalui penjiwaan terhadap alur cerita, musik, dan watak tokoh yang diperankan maupun sebagai sarana untuk mengekspresikan diri. Oleh sebab itu, musik tidak dapat dipisahkan dari emosi.

 

Kecerdasan emosional miliki peran yang sangat penting untuk kehidupan karena itu perlu adanya stimulus yang tepat, salah satunya dengan mendengarkan  musik, dimana  musik adalah  unsur yang  paling dekat dengan kehidupan manusia.[1]  Kecerdasan emosi juga mampu memotivasi diri sehingga ketika kita mengalami suatu kesulitan dengan memiliki kecerdasan emosi yang baik kita dapat memotivasi diri sendiri, mengatur nurani dan empati seseorang. Jadi orang  yang  cerdas  secara emosi bukan hanya memiliki emosi atau perasaan-perasaan, tetapi juga memahami apa artinya

 

[1]Goleman, “Kecerdasan Emosional:mengapa EI lebih penting daripada IQ” (PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta, 2009), 108.

References

Djohan,”Psikologi Musik”, (Yogyakarta: Best Publisher, 2009), 55.
Darmasyah, “Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), 91.
Esty Endah Ayuning Tyas, “Cerdas Emosional Dengan Musik”, (Yogyakarta: Bumi Intaran, 2008), 75.
Emosi Negatif dan Penyebabnya, terdapat di http: //www. psychologymania. com/2012/06/emosi-negatif-dan-penyebabnya.html, diakses pada 11/11/2017.
Fera andriyani .op.cit.“teori belajar behavioristik dan pandangan islami tentang behavioristik”(online), 4 Maret 2017.
Goleman, Daniel, “Kecerdasan Emosional”, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka. Utama, 2002), 87.
Goleman, “Kecerdasan Emosional:mengapa EI lebih penting daripada IQ” (PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta, 2009), 108.
Gunawan, A. W, “Genius Learning Strategy”, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007), 78.
Ginanjar, Ary, “ Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ”, (Jakarta: ArgaWijaya Persada, 2007), 17.
Hartoko, Dick, “Manusia dan Seni”, (Yogyakarta: Kanisius, 1991), 55.
Hurlock, Elizabeth B,“ Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan”, (Erlangga, Jakarta, 1999), 80.
Lazarus, “Emotions and Adaptation”, (New York: Oxford Uiversity Perss, 1991), 79.
Luthfi Amir Hasan, Skripsi Peran Musik Dalam Peningkatan Kecerdasan Emosional Anak (Prespektif Pendidikan Islam) Kajian Buku “Kecerdasan Musik” Karya Louise Montello,2003.
Merrit, S, “Simfoni Otak”, ( Bandung: Kaifa, 2003), 65.
Marvella Thompson, “Pedoman Praktis Pelayanan Musik Gereja” (Bandung: Lembaga Literatur Baptis, 1992) 13.
Nana Sudjana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah; Makalah-Skripsi-Tesis-Desrtasi, (Bandung: Sinar Baru, 1988), 71.
Saarikallio, Suvi, “Music as Mood Regulation in Adolescence”, (Jyväskylä: University of Jyväskylä, 2007), 81.
Stephanie Meritt, “Simfoni Otak: 39 Musik Merangsang IQ, EQ, SQ: Untuk Membangkitkan Kreatifitas dan Imajinasi”, (Ter. Lala Herawati Dharma. Bandung: Kaifa, 2003), 57.
Sheppard, P,” Music Makes Your Child Smarter”, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum, 2007), 77.
Salovery, “The Positive Psychology of Emotion Intellegence”, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000), 98.
Sarwono, Sarlito Wirawan,”Psikologi Remaja”, (Jakarta: Gramedia, 2000), 55.
Stein, Steven J & Book, Howard E, “Ledakan EQ: 15 Prinsip Dasar Kecerdasan Emosional Meraih Sukses” , (Bandung: Penerbit Kaifa, 2002), 97.
Sarlito Wirawan, “ Psikologi Remaja”, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997), 121.
Uno, H. H. B., & Kuadrat, M, “Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 111.
Wilson, Dickson, “The Story of Christian Music”, (England: Lion Music Publishing, 1992), 35.
Yuliani, R. 2013. Emosi Negatif Siswa Kelas XI SMAN 1 Sungai Limau KONSELOR: Jurnal Ilmiah Konseling. Vol. 2, No. 1, Hal. 151-155.
https://deateytomawin.wordpress.com/.../musik-rohani-–...Translate this page, Mar 19, 2009

https://siipe2r007.wordpress.com/.../karya-ilmiah-pengaruh-musik-t...Translate this page, (Jun 11, 2012).
http: // yokimirantiyo.blogspot. com / 2012 / 10 / mekanisme – musik - dalam mempengaruhi.Html.
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-3444199/musik-melankolis-perburuk-kondisi-depresi
Published
2020-03-05